Tidak ada yang menyangka, kalau kita akan mengalami pandemi yang berkepanjangan. Sebagian orang mungkin bisa bertahan dan menjalani hidup dengan damai. Akan tetapi, banyak juga yang berusaha bertahan dalam penderitaan, kesesakan, dan air mata, merasa tidak sanggup lagi menghadapi semua tekanan yang ada. Ada yang mengalami kondisi keuangan yang terpuruk, terlilit hutang, pernikahan yang retak, kehilangan orang yang dikasihi, bahkan merasa sepi karena merasa berjuang sendiri. Merasa gagal, merasa tidak berharga, merasa tertolak dan putus asa.
Namun jangan biarkan keadaan dan kesesakan mencuri pengharapan dan mematahkan semangatmu. Terkadang ketika masalah datang, itu tanda bahwa kita sedang diproses lebih lagi untuk belajar mengandalkan Tuhan. Air mata dan rasa sesak yang kita alami dapat membantu kita untuk menyadari bahwa kita tidak bisa mengandalkan kekuatan sendiri. Kita butuh YESUS!
“TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.
Mazmur 34:19 (TB)
Ayat ini mengingatkan saya pribadi, bahwa di tengah rasa takut, keputusasaan, dan kekecewaan sekalipun, Tuhan tidak pernah tinggalkan saya. Meski di tengah gelap, rasa sesak, saya percaya saya tidak sendirian. Bahkan meski harus terus melangkah dengan berurai air mata. Saya percaya Tuhan selalu ada dan Dia Setia.
“Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak