“Dahulu kalian mati secara rohani karena kalian berdosa dan melanggar perintah-perintah Allah. Pada waktu itu kalian mengikuti kebiasaan-kebiasaan dunia ini; berarti kalian taat kepada penguasa angkasa raya, yaitu roh yang sekarang menguasai hati orang-orang yang tidak taat kepada Allah.
Dahulu kita semua sama juga dengan mereka; kita hidup menuruti tabiat manusia kita dan melakukan apa yang menyenangkan badan dan pikiran kita. Pada waktu itu kita adalah orang-orang yang kena murka Allah juga, sama seperti orang-orang lain.
Tetapi betapa besarnya kemurahan hati Allah! Ia begitu mengasihi kita, sehingga pada waktu kita masih mati secara rohani karena pelanggaran-pelanggaran kita, Ia menghidupkan kita kembali bersama-sama dengan Kristus. Jadi, hanyalah karena kebaikan hati Allah, kalian diselamatkan oleh-Nya.
Karena kita bersatu dengan Kristus Yesus, Allah menghidupkan kita kembali bersama-sama Dia, supaya kita memerintah juga bersama-sama Dia di dalam surga. Allah melakukan itu supaya pada zaman yang akan datang, manusia dapat melihat betapa besarnya kasih Allah. Kasih itu dinyatakan Allah melalui kebaikan hati-Nya kepada kita dengan perantaraan Kristus Yesus.
Allah mengasihi kalian, itu sebabnya Ia menyelamatkan kalian karena kalian percaya kepada Yesus. Keselamatan kalian itu bukanlah hasil usahamu sendiri. Itu adalah anugerah Allah. Jadi, tidak ada seorang pun yang dapat menyombongkan dirinya mengenai hal itu.
Kita adalah ciptaan Allah, dan melalui Kristus Yesus, Allah membentuk kita supaya kita melakukan hal-hal yang baik yang sudah dipersiapkan-Nya untuk kita.”
Album “Made Alive” diinspirasi oleh Efesus 2:1-10 (BIS).
Banyak orang yang dari luar kelihatan hidup tapi tanpa disadari sebenarnya sedang mengalami kematian secara perlahan-lahan. Kematian yang dimaksud adalah kematian manusia rohani atau batiniah, ketika kita tidak lagi mengucap syukur atau kita tidak lagi memiliki harapan.
Kehidupan yang terpuruk, terbatas, tidak berdaya, tidak berani bermimpi dan berharap, bukanlah yang Dia rencanakan bagi kita. Dalam Yohanes 10:10 Yesus berkata, “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”
Pencuri itu adalah iblis, yang tidak ingin kita memiliki hidup yang melimpah. Sedangkan Tuhan, sumber kehidupan kita, rindu agar setiap kita bisa memiliki kehidupan yang sesungguhnya, dan bukan hanya sedikit, tapi dalam segala kelimpahannya.
Melimpah di sini bukan bicara soal harta atau materi yang kita miliki dibanding dengan orang lain, namun melimpah dengan sukacita dan ucapan syukur, melimpah dengan harapan meskipun sedang menghadapi pergumulan ataupun sedang mengejar mimpi, melimpah dengan kebaikan meskipun pengaruh buruk bisa datang kapan saja, bahkan melimpah sampai hidup kita bisa memberikan kehidupan bagi orang lain!
Oleh karena itu, mari hidup dalam kelimpahan seperti yang sudah Tuhan rencanakan bagi kita. Jadikan Yesus satu-satunya sumber yang memenuhi hati dan jiwa kita. Fokus kepada-Nya dan tinggalkan masa lalu karena kasih-Nya cukup bagi kita. Berikan respon yang benar terhadap kebaikan-Nya dan sembahlah dia dengan seluruh kasih, hormat, dan kekaguman kita!
Ingatlah bahwa Dia telah menghidupkan kita, agar kita dapat hidup dalam kelimpahan.
Sari Simorangkir
“As for you, you were dead in your transgressions and sins,
in which you used to live when you followed the ways of this world
and of the ruler of the kingdom of the air,
the spirit who is now at work in those who are disobedient.
All of us also lived among them at one time,
gratifying the cravings of our flesh and following its desires and thoughts.
Like the rest, we were by nature deserving of wrath.
But because of his great love for us,
God, who is rich in mercy,
made us alive with Christ
even when we were dead in transgressions
—it is by grace you have been saved.
And God raised us up with Christ and seated us with him
in the heavenly realms in Christ Jesus,
in order that in the coming ages he might show
the incomparable riches of his grace,
expressed in his kindness to us in Christ Jesus.
For it is by grace you have been saved,
through faith—and this is not from yourselves,
it is the gift of God— not by works,
so that no one can boast.
For we are God’s handiwork,
created in Christ Jesus to do good works,
which God prepared in advance for us to do.”
The album “Made Alive” is crafted with Ephesians 2:1-10 in our heart.
We might live our lives daily and not realizing that we are slowly dying on the inside. “Dying” here talks about our spiritual condition; when we no longer have hope in our lives.
A hopeless, helpless, and discouraged life, is not the life God has planned for us. In John 10:10, Jesus said that,” The thief comes only to steal and kill and destroy; I have come that they may have life, and have it to the full.”
The thief is the devil, who clearly doesn’t want us to live a full life. However, Jesus - our source of life - longs for us to have the real life, and not only a little of it, but in abundance.
It’s not about the material things that we have compared to others; but it’s about being abundance in joy and gratefulness, having hope through challenges or in the process of pursuing our dreams, to focus on God’s goodness though negativity, and to live our lives abundantly until it overflows and impacts others!
Therefore, let’s tap into the full life that God has prepared for us. Let Jesus be our sole provider, let Him be the one who fill our heart and soul. Focus on Him and move on from the past, for His love is enough for us. Respond to His goodness and worship Him with all of our love, honor, and adoration!
Remember that we are made alive, to be fully alive.
Sari Simorangkir