Saat mendengar hasil akhir lagu “More than Enough”, saya teringat akan saat pertama lagu ini diciptakan. Saya tidak pernah menyangka bahwa lagu ini akan menjadi sangat berdampak.
Sejujurnya, membuat lagu adalah hal yang sulit bagi saya. Saya biasanya membutuhkan waktu yang lama untuk membuat sebuah lagu. Banyak lirik dan potongan-potongan lagu yang masih tersimpan dan saya tidak tahu bagaimana saya dapat menyelesaikannya. Namun, pada suatu malam saat saya sedang sibuk mengerjakan tugas-tugas saya, ada sebuah melodi yang muncul begitu saja dalam pikiran saya. Melodi itu terus terngiang dalam benak meskipun saya sedang tidak berpikir untuk membuat sebuah lagu. Kemudian, saya juga melihat gambar-gambar yang menunjukkan berbagai bencana alam, kecelakaan pesawat, perang, kekerasan, kebencian, dan penyakit dalam kepala saya. Semuanya itu sungguh jelas terlihat dan menggambarkan kepada saya bahwa orang-orang sedang mempertanyakan keberadaan Tuhan, mereka mulai kehilangan HARAPAN dan Tuhan ingin kita tahu bahwa Dia selalu ada bersama dengan kita melalui segala hal yang terjadi dalam dunia ini. Kasih, anugerah, dan rahmatNya untuk kita tidak akan pernah berakhir.
Lalu, bersama dengan Andre, Gianni, Nina, dan Ka Sidney, kami membuat beberapa perubahan pada lirik dan nadanya sampai lagu ini selesai. Kami sangat senang akan hasil akhir lagu ini dan kami bersyukur sebab lagu ini menjadi lagu yang indah dan menguatkan. Kami berharap bahwa lagu ini akan menjadi berkat bagi gereja lokal dan gereja-gereja lainnya.
“When the mountains fall and the sea turns rough,
but My Word stands strong says the Lord.’”
Mungkin kita selalu berusaha untuk mencari jalan keluar dari beban kita, jawaban bagi permasalahan kita, dan solusi untuk tantangan yang sedang kita alami. Akan tetapi, kita harus selalu ingat bahwa jawaban yang sesungguhnya untuk setiap pertanyaan kita adalah TUHAN. Dia lebih kuat, lebih besar, dan lebih dari cukup untuk kita. Meskipun gunung yang besarpun dapat runtuh, janji Tuhan kepada kita akan tetap BERDIRI TEGUH.
KasihNya kepada kita itu nyata!
When I listen to the final arrangement of “More than Enough”, it reminds me of how it all started. I didn’t have any idea of how powerful the song would be.
To be honest, writing lyrics is a struggle for me. It takes a long time for me to make a song. I have kept piles of incomplete songs in my folders and I don’t know how to finish them. But on one evening, when I was so occupied in doing my work, a melody suddenly came to my mind. It lingered on though I didn’t intend to write songs at all. Then, images of natural disasters, plane crashes, wars, violence, hatred, and diseases followed by and invaded my thoughts. I could see them clearly in my head and it felt like God was trying to tell me that people are questioning His existence, they are losing their HOPE, and He wants us to know that He’s always with us through all things that happen in our world. His love, grace, and mercy for us will never fade away.
Together with Andre, Gianni, Nina, and Sidney, some improvements were made to the song until it’s finally done. We are astounded by the final arrangement of the song and we are so grateful that it turns out to be so beautiful and encouraging. We hope that this song will become a blessing for the local church and other churches as well.
“When the mountains fall and the sea turns rough,
but My Word stands strong says the Lord.’”
We may look for escapes from our burdens, answers to our problems, and solutions of our struggles. But we should never forget that the true answer of all our questions is OUR GOD. He is stronger, bigger, and more than enough for us. Even if the great mountains fall, His promises for us will STAND STRONG.
His love for us is real!