Kami bersyukur atas hubungan baik yang ada antara JPCC dan gereja Hillsong dan gereja-gereja lainnya. Dari berbagai kesempatan dan hubungan yang ada, kami banyak belajar dari mereka tentang bagaimana kita dapat menjadi sebuah tim yang solid. Semua dapat terjadi jika ada proses di dalamnya. Ada sebuah pesan penting yang kami terapkan, yaitu: membangun sebuah budaya kekeluargaan, karena hal inilah yang menjadi dasar dari segala sesuatu yang kita lakukan sebagai sebuah tim.
- Kualitas bukanlah tujuan akhir.
- Hubungan memerlukan waktu.
Membangun hubungan memerlukan waktu dan tidak dapat dipaksakan, serta harus berdasar pada firman Tuhan dan berpusat pada Yesus. Kita harus memulainya dari beberapa orang dan kemudian mengembangkannya. Jika kita melihat sebuah gereja yang memiliki budaya yang baik, itu karena mereka telah menginvestasikan waktu untuk mencapainya.
- Tidak ada tempat untuk iri hati.
Iri hati dapat dengan mudah terjadi di area pelayanan manapun, tak terkecuali dalam sebuah tim penyembahan. Yang terpenting adalah: jangan biarkan iri hati timbul dan berlanjut di antara sesama anggota. Kita harus menjadi dewasa. Jika kita iri hati, itu artinya kita menyalahkan Tuhan atas situasi kita.
- Fokus pada solusi, bukan kesalahan.
Perbedaan pendapat akan terjadi. Kesalahanpun dapat terjadi. Kita harus membangun sebuah budaya dimana kita selalu terfokus untuk mencari jalan keluar, bukan terfokus pada masalah ataupun bersikap tidak perduli. Pada waktu yang sama, kita juga harus membangun sebuah lingkungan yang aman bagi para pemimpin untuk dapat secara langsung menegur dan mengingatkan seorang anggota, jika diperlukan. Hal ini hanya dapat terjadi apabila kita mendasarinya dengan hubungan yang erat.
- Tim yang hebat bukanlah dibentuk oleh orang-orang yang hebat atau bertalenta.
Tim yang hebat terdiri dari orang-orang yang saling berkomitmen dalam menjalin hubungan tersebut. “Kita bukanlah sebuah tim hanya karena kita bekerja bersama-sama. Kita adalah sebuah tim, karena kita menghormati, percaya, dan perduli satu sama lain.”
- ‘Excellence’ is not the goal
Many times we are impressed by a church’s outward ‘excellence’ (i.e. the music, production, lighting, etc.). While ‘excellence’ is definitely a value worth pursuing, it shouldn’t be the ultimate goal. As we build a healthy ‘family’ culture by nurturing solid relationships within the team and the church, and sharing the love of God with the Body of Christ and others in their community — we will get ‘excellence’ as the by-product.
- It takes time.
Building relationships does take time and it cannot be forced, and it has to be based on the Word of God and centered on Jesus. We just have to start somewhere, start with a few people and work from there. If we see any church with a great ‘culture’, it’s because they have invested a lot of time to build it.
- No place for jealousy
Envy or jealousy could easily happen in any ministry, especially within a worship team. The bottom line is: there should be no place for envy among team members. We just have to be mature and get over it. If we do get jealous, it means we’re blaming God for our situation.
- Focus on finding solutions, not on the mistakes
Glitches will happen. Mistakes will be made. We need to build a culture where the focus is on finding solutions, not on the problems, and not ignoring them either. At the same time, we also need to create a secure/safe environment where leaders can directly address or admonish a team member, if needed. This can only happen when there’s a solid relationship as the foundation.
- A great team isn’t made up of great people or great talents
A great team consists of people who are committed to each other. “We are not a team because we work together. We are a team because we respect, trust and care for each other.”