Dua belas tahun yang lalu, orang tua saya mempercayakan semua uang kuliah S2 saya untuk saya kelola. Dengan izin mereka, saya berinvestasi dengan memulai bisnis rumah makan kecil-kecilan agar dapat membayar biaya kuliah dan memenuhi kebutuhan hidup. Namun, dalam waktu setahun, bisnis saya berakhir karena mengalami kerugian dan uang sekolah yang saya investasikan pun habis.
Saya berjanji pada orang tua untuk mengganti uang yang telah mereka berikan dan tetap menyelesaikan S2. Pada saat yang bersamaan, saya dikhianati oleh sahabat saya sendiri. Kerusakan hubungan ini membuat kondisi fisik saya menurun karena saya benar-benar merasa tertekan dan mengalami pendarahan selama satu setengah tahun. Keadaan terasa semakin berat ketika saya didiagnosa mengidap sebuah penyakit, yaitu gejala kanker darah. Pada saat itu, saya merasa gagal, sendirian, dan hidup seperti tidak berarti lagi. Saya merahasiakan hal ini dari orang tua agar mereka tidak merasa terlalu khawatir. Saya menjadi orang yang tertutup, rendah diri, dan kepahitan. Dengan keadaan finansial yang terbatas, saya menjalani hidup dan pengobatan yang tidak berarti, stamina saya drop sewaktu-waktu, menggigil tanpa sebab setiap malam, dan hanya sanggup membeli multivitamin untuk menopang tubuh saya.
Pada suatu malam, saat saya menangis karena frustasi dan mencoba untuk mengakhiri hidup, saya mendengar bisikan yang lembut berkata, “Jangan menyerah. Engkau berharga.” Suara itu membuat saya merasa damai. Saya lari kepada Tuhan dan bertobat, saya berserah kepada-Nya apapun yang terjadi.
Di masa-masa yang tersulit dalam kehidupan saya, lagu “Penyelamatku” muncul. Saya merekam setiap nada dan lirik yang mengalir dengan kemampuan musikalitas yang sangat terbatas. Saya tidak pernah berpikir bahwa saya bisa menciptakan sebuah lagu, namun nada dan lirik lagu ini muncul sebagai bentuk PENGHARAPAN di tengah badai yang saya alami. Di titik terendah dalam hidup, saya percaya saya tidak sendirian. Tuhan sedang memeluk, menggendong, dan kasih-Nya memampukan saya untuk berani berharap, beriman, dan berjuang. Saya percaya rancangan-Nya sempurna dan indah bagi saya.